Kumpulan Contoh Cerpen Horor Singkat Tentang Pohon Angker
Kumpulan Contoh Cerpen Horor Singkat Tentang Pohon Angker
Jelajahi dunia misteri dan ketakutan melalui kumpulan cerpen horor singkat yang mengisahkan kisah-kisah menyeramkan tentang pohon angker. Setiap kumpulan teks cerpen hantu yang sangat horor dibawah ini akan membawa sobat ke dalam pengalaman yang menegangkan, dari penampakan hantu yang mengerikan hingga misteri-misteri yang sulit dipecahkan, teks dari cerita-cerita pendek singkat ini akan menguji nyali dan imajinasi sobat dengan kisah-kisah seram yang tak terlupakan.
Siapkan diri untuk merasakan sensasi ketegangan yang sesungguhnya dalam kumpulan contoh cerpen horor singkat ini yang pasti akan meninggalkan kesan yang mendalam dalam pikiran sobat nantinya.
Teks cerpen: Kumpulan contoh cerita pendek horor singkatPanjang cerpen: 4 5 6 7 8 Paragraf
Total contoh cerpen: 5 judul cerpen
Genre cerpen: Cerita pendek Horor, Misteri
1. Suara Tangisan di Pohon Mangga | Contoh cerpen horor singkat
Malam hari yang Mencekam menyambut Galih, Heni, Jarot, dan Indah saat mereka memulai petualangan mereka menuju hutan belantara yang terletak di pinggiran desa mereka. Mereka telah lama mendengar cerita tentang keberadaan pohon mangga tua di dalam hutan itu, yang konon dihuni oleh roh-roh yang gelisah.
"Saya tidak yakin tentang ide ini, Galih. Cerita tentang pohon mangga itu sungguh menyeramkan," ujar Heni, merapatkan jaketnya erat-erat.
"Tidak usah khawatir, Heni. Kita akan baik-baik saja asalkan kita tetap bersama," jawab Galih dengan penuh keyakinan.
Mereka berjalan melewati pepohonan yang rimbun, mencari jejak pohon mangga tua tersebut. Setelah berjalan beberapa jam, mereka akhirnya menemukannya. Pohon mangga itu begitu besar dan tua, dengan dahan-dahan yang menjulang tinggi di atas mereka.
"Wow, benar-benar pohon mangga yang megah," ujar Indah dengan kagum.
Namun, ketika mereka mendekat, mereka mulai mendengar suara aneh yang terdengar seperti tangisan yang menyayat hati.
"Kalian dengar itu?" tanya Jarot, wajahnya pucat.
Mereka memperhatikan bahwa suara itu keluar dari dalam pohon mangga itu sendiri. Tanpa pikir panjang, mereka memutuskan untuk mendekatinya untuk menyelidiki lebih lanjut.
Ketika mereka mengitari pohon mangga, mereka melihat sesosok bayangan gelap yang melayang-layang di sekitar pohon itu.
"Apakah itu... hantu?" bisik Indah dengan suara gemetar.
"Tidak mungkin. Ini pasti ilusi optik atau halusinasi," ujar Galih, mencoba menenangkan diri.
Namun, ketika mereka semakin mendekat, suara tangisan semakin keras dan jelas terdengar. Mereka merasa seperti ditarik oleh kekuatan yang tak terlihat menuju arah pohon mangga itu.
Tanpa diduga, tiba-tiba pohon itu bergetar dengan keras dan dahan-dahannya mulai bergerak-gerak, seolah-olah mencoba menyerang mereka.
"Mari kita pergi dari sini! Sekarang juga!" seru Heni, ketakutan.
Mereka berlari menjauhi pohon mangga itu, terengah-engah dan gemetar. Ketika mereka sudah jauh dari pohon itu, mereka berhenti sejenak untuk menangkap napas mereka.
"Apakah kita benar-benar melihat hantu?" tanya Indah, matanya masih terbelalak kaget.
"Entahlah, tapi yang pasti ada sesuatu yang tidak beres di pohon mangga itu," jawab Jarot dengan napas tersengal-sengal.
Mereka meninggalkan hutan dengan hati yang masih berdebar-debar dan pikiran yang penuh tanda tanya. Namun, mereka yakin bahwa mereka telah mengalami sesuatu yang tak terlupakan di pohon mangga tua tersebut. Dan cerita tentang suara tangisan di pohon mangga akan terus menghantui pikiran mereka sebagai pengalaman horor yang sesungguhnya.
2. "Akibat Bersembunyi di Pohon Beringin" Kumpulan contoh teks cerpen singkat tentang pohon angker
Malam merayapi hutan dengan kesunyian yang menakutkan. Galih, Heni, Jarot, dan Indah memutuskan untuk bermain petak umpet di dalam hutan yang lebat, di mana satu-satunya pencahayaan datang dari sinar rembulan yang samar-samar menerobos celah-celah pepohonan.
"Malam ini terasa sangat misterius," kata Indah, mencoba menembus kegelapan dengan pandangannya.
"Mungkin kita bisa bersembunyi di balik pohon beringin itu," ujar Jarot, menunjuk ke arah sebuah pohon beringin tua yang berdiri menjulang di tengah hutan.
Mereka setuju dan segera menyelinap ke balik dedaunan yang tebal di sekitar pohon tersebut. Namun, begitu mereka berada di baliknya, mereka merasakan hawa dingin yang menusuk tulang, dan suasana seolah berubah menjadi semakin menakutkan.
"Apakah kalian juga merasakan sesuatu?" tanya Heni, wajahnya pucat.
Tiba-tiba, mereka mendengar suara langkah kaki yang berat menghampiri. Suara itu semakin mendekat, membuat mereka semakin gelisah.
"Ayo kita keluar dari sini!" desak Galih, panik.
Namun, ketika mereka mencoba bergerak, mereka menyadari bahwa mereka tidak bisa lagi keluar. Seperti terperangkap dalam ilusi, mereka tidak bisa bergerak dari tempat mereka berdiri di balik pohon beringin itu.
"Kita harus mencari jalan keluar!" teriak Indah, mencoba meronta.
Namun, semakin mereka mencoba bergerak, semakin erat pula mereka terperangkap di tempat tersebut.
"Tidak mungkin, kita harus mencari cara lain!" kata Jarot, suaranya penuh keputusasaan.
Mereka terus mencoba mencari jalan keluar, tetapi tidak ada yang berhasil. Akhirnya, dalam keputusasaan yang menyelimuti, mereka duduk berdiam diri, menunggu apapun yang akan terjadi selanjutnya.
Tiba-tiba, dari balik pepohonan yang gelap, muncul sosok bayangan hitam yang mengerikan. Mereka menjerit ketakutan saat bayangan itu semakin mendekat, menelanjangi cahaya rembulan yang menyinari mereka.
Inilah akhir dari petualangan mereka yang terlarang di dalam hutan itu. Dan pohon beringin angker itu, menjadi saksi bisu dari apa yang telah terjadi pada mereka.
Beberapa hari kemudian, penduduk desa menemukan barang-barang milik mereka berserakan di sekitar pohon beringin. Namun, tubuh mereka tidak pernah ditemukan. Hingga akhirnya, cerita tentang empat anak muda yang menghilang di dalam hutan terus bergema di kalangan penduduk desa, sementara pohon beringin angker itu tetap berdiri, menanti siapa lagi yang akan terperangkap dalam kegelapannya.
3. Pohon Angker Pemakan Korban : Kumpulan contoh cerpen horor singkat
Malam itu, Galih, Heni, Jarot, dan Indah berkumpul di tepi hutan yang rimbun. Mereka merencanakan petualangan seru di dalam hutan, tanpa menyadari bahwa petualangan itu akan membawa mereka pada sebuah kejadian menyeramkan.
"Kita harus hati-hati, ya," ujar Galih, sambil menatap hutan yang berdiri megah di depan mereka.
"Jangan khawatir, kita akan baik-baik saja," sahut Indah, mencoba menenangkan Galih.
Mereka melangkah masuk ke dalam hutan dengan semangat yang membara. Cahaya matahari pagi menerobos celah-celah pepohonan, menciptakan bayangan-bayangan yang menarik di tanah yang masih basah. Mereka tertawa dan bercanda, tidak menyadari bahwa sesuatu yang mengerikan sedang menunggu di balik dedaunan yang lebat.
Setelah berjalan cukup jauh, mereka menemukan sebuah pohon besar yang menjulang tinggi. Dedalinya yang lebat membuat suasana di sekitarnya terasa mencekam.
"Wow, pohon ini terlihat begitu angker," ujar Jarot, merinding.
"Tapi, menarik sekali," kata Heni, sambil menyentuh batang pohon itu dengan hati-hati.
Mereka memutuskan untuk istirahat sejenak di bawah pohon itu, tanpa menyadari bahwa mereka sedang memasuki wilayah yang berbahaya.
Saat mereka beristirahat di bawah pohon angker itu, tiba-tiba mereka mendengar suara gemuruh dari balik dedaunan yang lebat. Suara itu semakin keras dan menakutkan, membuat mereka berdiri tegak dengan ketakutan yang memenuhi hati mereka.
"Apa itu?" tanya Indah, suaranya gemetar.
"Tidak tahu, tapi kita harus keluar dari sini sekarang juga!" seru Galih, panik.
Namun, sebelum mereka bisa bergerak, akar-akar pohon tiba-tiba melilit kaki mereka, membuat mereka terjatuh ke tanah.
"Apa yang terjadi?" teriak Heni, ketakutan.
Mereka berusaha meronta dan membebaskan diri dari cengkeraman akar yang kuat, tetapi semakin mereka berusaha, semakin erat pula cengkeraman itu.
Saat mereka berjuang untuk melepaskan diri, pohon angker itu tiba-tiba bergerak. Batangnya mulai melilit dan menggulung tubuh-tubuh mereka dengan cepat. Mereka berteriak-teriak meminta tolong, tetapi suara mereka terdengar hampa di tengah hutan yang sunyi.
"Fokus, kita harus mencari cara untuk keluar dari sini!" teriak Galih, mencoba menjaga ketenangan.
Namun, usaha mereka sia-sia. Semakin lama mereka berjuang, semakin kuat pula cengkeraman pohon itu.
Mereka merasa semakin lemah dan putus asa. Tubuh-tubuh mereka mulai terasa kehilangan tenaga karena cengkeraman pohon yang semakin kuat.
"Maafkan aku, ini semua salahku," kata Jarot, menyesal.
"Tidak, ini bukan salahmu. Kita harus tetap berjuang," sahut Indah, mencoba menguatkan semangat.
Namun, sebelum mereka bisa mencari jalan keluar, mereka merasa tubuh-tubuh mereka mulai terangkat ke udara. Mereka mencoba berteriak, tetapi suara mereka terdengar hilang di tengah gemuruh hutan.
Beberapa hari kemudian, penduduk desa menemukan barang-barang mereka tergeletak di dekat hutan. Namun, mereka tidak pernah menemukan jejak keberadaan empat sahabat itu. Cerita tentang pohon angker itu menjadi legenda di kalangan penduduk desa, sementara hutan yang sunyi tetap menjadi tempat yang menakutkan bagi siapa pun yang berani mendekat.
4. "Hantu Kuntilanak Penunggu Pohon Angker di Ujung Jalan" Teks Cerpen Horor Singkat
Pada suatu malam yang gelap gulita, empat sahabat, Galih, Heni, Jarot, dan Indah, memutuskan untuk mengadakan perjalanan malam menuju ujung jalan desa mereka. Di ujung jalan tersebut terdapat sebuah pohon angker yang konon dihuni oleh hantu kuntilanak yang mengerikan.
Mereka berjalan dengan hati-hati, suasana malam yang sunyi dan gelap menambah kegugupan mereka. Cahaya bulan yang samar-samar menerangi jalan mereka, menciptakan bayangan-bayangan yang menakutkan di sekitar pohon-pohon yang berjejer.
"Tidak nyaman rasanya berada di sini," ujar Heni, suaranya gemetar.
"Aku juga merasakannya, tapi sudah terlanjur," sahut Galih, mencoba menenangkan temannya.
Sampai akhirnya, mereka tiba di ujung jalan yang dipenuhi oleh bayangan pohon angker yang menjulang tinggi. Suasana menjadi semakin mencekam saat angin malam berdesir menyeramkan.
"Tinggal sedikit lagi kita sampai di sana," kata Jarot, menunjuk ke arah pohon angker tersebut.
Namun, ketika mereka mendekati pohon itu, mereka mendengar suara-suara aneh yang menggema di sekitarnya. Suara tangisan bayi yang merintih membuat bulu kuduk mereka merinding.
"Apa itu suara bayi?" tanya Indah, wajahnya pucat.
"Sst, dengarkan! Itu adalah tipu daya hantu kuntilanak," bisik Galih, wajahnya penuh ketakutan.
Namun, sebelum mereka sempat merespons, mereka mendengar langkah kaki yang menghampiri dari arah yang gelap. Ketakutan menyelimuti mereka saat mereka menyadari bahwa mereka tidak sendirian di sana.
Tanpa berpikir panjang, mereka berusaha berlari menjauh dari pohon angker itu. Namun, langkah mereka terasa terhambat, seolah-olah ada kekuatan gaib yang menahannya.
"Tolong, lepaskan kami!" teriak Heni, sambil meronta.
Namun, upaya mereka sia-sia. Mereka terperangkap di tempat, dengan suara-suara aneh dan langkah-langkah kaki yang semakin mendekat.
Tiba-tiba, dari balik bayangan yang gelap, muncul sosok hantu kuntilanak yang mengerikan. Wajahnya pucat dan matanya memancarkan aura kegelapan.
"Inilah saatnya kalian akan menjadi korban!" desis hantu kuntilanak, suaranya bergema menakutkan.
Dengan teriakan ketakutan, mereka berempat diseret ke dalam bayangan gelap yang tak berujung, meninggalkan belakang pohon angker yang sunyi.
Esok paginya, warga desa menemukan barang-barang mereka berserakan di sekitar pohon angker. Namun, tubuh mereka tidak pernah ditemukan. Cerita tentang empat sahabat yang menghilang di ujung jalan itu menjadi misteri yang terus bergema di desa tersebut. Dan pohon angker yang dihuni oleh hantu kuntilanak tetap menjadi penunggu setia di ujung jalan yang sunyi.
5. "Hantu Pocong Penunggu Pohon Pisang Angker" Kumpulan contoh teks cerpen horor singkat
Di sebuah desa kecil yang dikelilingi oleh hutan lebat, terdapat sebuah pohon pisang angker yang konon dihuni oleh hantu pocong yang menyeramkan. Cerita tentang pohon tersebut telah menjadi legenda di kalangan penduduk desa, dan keberadaannya dianggap sebagai peringatan untuk tidak mengganggu alam atau memasuki wilayah yang terlarang.
Galih, Heni, Jarot, dan Indah adalah empat sahabat yang tinggal di desa tersebut. Mereka selalu penasaran dengan cerita-cerita mistis yang beredar di desa mereka. Suatu malam, mereka memutuskan untuk mencari tahu kebenaran tentang pohon pisang angker tersebut.
"Malam ini kita akan menemukan tahu apakah cerita tentang hantu pocong di pohon pisang itu nyata atau hanya dongeng belaka," ujar Galih dengan penuh semangat.
"Tapi, bukankah itu berbahaya?" tanya Heni, cemas.
"Kita harus tahu kebenarannya. Mungkin ceritanya hanya rekayasa belaka," tambah Jarot, mencoba meyakinkan.
Mereka pun berangkat menuju hutan pada malam hari, membawa senter dan hati yang penuh ketegangan. Ketika mereka sampai di dekat pohon pisang angker itu, suasana menjadi semakin mencekam. Kabut tebal mulai menyelimuti sekitar dan angin malam berdesir dengan suara aneh.
"Tidak ada yang ada di sini, bukan? Hantu-hantu itu hanya dongeng," ujar Indah, mencoba menenangkan diri.
Namun, tiba-tiba mereka mendengar suara langkah kaki yang menyeramkan di antara pepohonan.
"Apa itu suara itu?" tanya Heni, wajahnya pucat.
Mereka berusaha mencari sumber suara tersebut dan tiba-tiba, di balik pohon pisang yang tua, mereka melihat sesosok pocong yang melayang-layang di udara.
"Ya Allah! Itu benar-benar hantu pocong!" teriak Galih ketakutan.
Mereka berusaha lari dari tempat itu, namun langkah mereka terhenti ketika pocong itu mulai mendekati mereka dengan langkah lambat dan menggeramkan.
"Kita harus pergi sekarang juga!" seru Jarot, panik.
Mereka berlari secepat mungkin, meninggalkan pohon pisang angker itu jauh di belakang mereka. Setelah melewati malam yang menakutkan itu, mereka bersumpah untuk tidak pernah lagi mencoba mencari tahu tentang keberadaan hantu pocong di pohon pisang angker.
Cerita tentang pengalaman mengerikan mereka pun menjadi pembicaraan hangat di desa, dan legenda pohon pisang angker semakin berkembang. Dari malam itu, pohon pisang angker tersebut menjadi tempat yang dihindari oleh semua penduduk desa, dan cerita tentang hantu pocong penunggunya tetap menjadi misteri yang tak terpecahkan.
Kumpulan
dari beberapa judul Contoh Cerita pendek Horor Singkat Tentang Pohon
Angker yang menegangkan dan menakutkan, Teks cerpen by Blog Roni
- Suara tangisan di pohon mangga
- Akibat bersembunyi di pohon beringin
- Pohon angker pemakan korban
- Hantu kuntilanak penunggu pohon angker di ujung jalan
- Hantu pocong penunggu pohon pisang yang angker
Post a Comment for "Kumpulan Contoh Cerpen Horor Singkat Tentang Pohon Angker"